Kamis, 10 Juli 2014

Bagaimana Membuat Visi & Strategi Bisnis?

Visi & Misi Bisnis
Bagaimana Membuat Visi & Strategi Bisnis?
          Seorang smart entrepreneur (SE) harus mempunyai visi. Seorang SE juga harus benar-benar memahami apa tujuannya membangun bisnis, bagaimana cara menjalankan bisnis itu, dan apa impian yang ingin diraih dimasa depan. Biasanya untuk melihat masa depan, kita  menggunakan mata hati dan pikiran. Visi mempunyai beberapa unsur, seperti keinginan, tujuan, harapan, rencana dan mimpi.
          Pertanyaannya adalah mengapa kita harus mempunyai visi dalam berbisnis, Apa yang kita raih dalam berbisnis? Apakah saat kita menjalankan bisnis dengan suka cita? Siapkah kita menjalani banyak proses sebelum mencapai target?
          Maka dari itu, kita membutuhkan visi sebagai “alasan” atas apa yang kita kerjakan sekarang dan nanti. Visi inilah yang harus kita tanamkan dalam diri kita, visi itu ibarat ruh dalam tubuh bisnis kita, tanpa visi yang jelas dan terukur maka bisa dipastikan operasional bisnis akan berjalan apa adanya tidak akan bertumbauh.Jangan takut gagal, bayangkan apabila kita berada pada keadaan yang kita mimpikan. Pikirkan kembali visi kita, panggil kembali memori kita yang mengarah pada visi kita tadi.
          Bila kita mempunyai visi yang kuat, kita akan menjalani hari – hari dengan penuh bergairah dan semangat , dan mental kita akan lebih siap untuk menghadapi rintangan yang berat. Agar mimpi kita terwujud, kita harus bersemangat dan mempunyai pikiran yang jernih.
          Hambatan yang sangat kuat datang dari diri kita sendiri. Ditengah berjalannya proses, banyak keraguan yang berbisik pada diri kita dan rasa pesimis tentang apa yang kita lakukan. Bahkan bisikan untuk menyerah dan meninggalkan bisnis ini. Semakin kita bertekad dan sungguh sungguh, semakin besar godaan yang mendatangi kita. “Mengapa saya melakukan ini?, saya tidak perlu susah payah untuk mendapatkannya”, “Tanpa menjalani bisnis ini, saya bisa mendapatkan yang lebih dari ini ….”, “Saya sudah memiliki hidup yang aman dan nyaman, untuk apa saya memperjuangkan diri dengan mengambil resiko yang besar?”